Tantangan Pilkada Jatim, Angka Golput 16,9 Persen
“Di Madura itu ada keterlibatan calon. Kesadaran partisipasinya juga tinggi. Madura itu bersifat komunal sehingga lebih bareng begitu. Beda dengan daerah lain yang tingkat komunalnya kurang secara sosial,” jelasnya.
Tantangan lain yang dihadapi saat ini adalah daerah-daerah dengan pilihan kotak kosong atau calon tunggal.
Masyarakat memiliki kemungkinan untuk tidak berpartisipasi pada Pilkada karena menganggap bahwa sudah pasti calon tunggal tersebut yang menang. Hal ini akan berujung pada meningkatnya angka golput.
“Persoalan partisipasi pemilih. Artinya, siapa pun yang datang ke TPS itu dihitung partisipasi pemilih, yang datang dan menerima surat suara. Persoalan kemudian kotak kosong dan yang lain itu bagian partisipasi,” tuturnya.
Oleh karena itu, Nur meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya sosialisasi pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
“Tujuan utamanya 1, masyarakat paham 27 November itu ada coblosan untuk Pilkada serentak. Selanjutnya kesadaran memilih itu pilihan rasionalnya meningkat,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)
Tantangan terbesar di Pilkada Jatim menghadapi angka golput sebesad 16,9 persen.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News