Superspreader Lebaran

jatim.jpnn.com - Ada klaster mudik, ada klaster Tarawih, ada klaster bukber, ada klaster perkantoran, dan masih akan ada banyak klaster lainnya dalam beberapa hari ke depan.

Pagebluk Covid 19 masih terus menunjukkan tren mengkhawatirkan, tetapi banyak masyarakat yang terlihat tidak peduli. Akhir pekan kemarin puluhan ribu orang berjubel-jubel di Pasar Tanah Abang Jakarta, berebut belanjaan tanpa memedulikan protokol kesehatan. Diperkirakan hampir 80 ribu orang yang memadati pasar terbesar di Asia Tenggara itu.

Tanah Abang sudah hampir bisa dipastikan akan melahirkan klaster baru. Dalil para ahli epidemiologi yang sudah paten menyebutkan bahwa dua minggu setelah terjadi kerumunan akan muncul tren kenaikan penularan baru.

Kita tinggal lihat apakah setelah Lebaran nanti akan ada panen klaster baru dari Tanah Abang.

Di Jawa Tengah ada klaster Tarawih yang muncul karena seseorang positif Covid-19 bertarawih berjemaah. Sudah ada imbauan agar salat Tarawih diselenggarakan di rumah saja, tapi tidak mempan.

Orang merasa tidak afdal salat Tarawih di rumah. Protokol kesehatan atau prokes di masjid seringkali sangat longgar.

Di Bekasi sebuah masjid malah melarang jamaah memakai masker. Gara-gara bermasker, seorang jamaah yang hendak salat bersitegang dengan sejumlah takmir di dalam masjid.

Acara buka bersama yang menjadi tradisi selama Ramadan juga berpotensi menjadi klaster penularan, terutama karena para peserta bukber membuka masker saat makan dan kemudian berbincang-bincang setelahnya.