Riyaya Gak Nggoreng Kopi

Sabtu, 01 Mei 2021 – 12:23 WIB
 Riyaya Gak Nggoreng Kopi  - JPNN.com Jatim
Ilustrasi: Rahayungin Putri Utami/JPNN.com

Maling lebih pintar daripada polisi. Begitu kata orang.

Sekeras apa pun aturan, masih banyak cara untuk menyiasatinya. Pelanggar peraturan bisa main kucing-kucingan dengan petugas.

Kalau di atas kertas ada aturan, di 'bawah kertas' aturan itu bisa diselesaikan. Pepatah Inggris mengatakan rules are made to be broken atau aturan dibuat untuk dilanggar.

Selalu ada cara untuk melanggar peraturan. Selalu ada lubang untuk lolos dari aturan.

Pemerintah sudah menetapkan 6-17 Mei sebagai periode 'haram' mudik. Pelarangan itu diperluas hingga pertengahan April sampai minggu terakhir Mei.

Itu artinya mobilitas warga antar-kota dan antar-provinisi tidak diperbolehkan selama masa larangan mudik. Meski begitu, mobilitas regional masih diizinkan. Pemerintah menetapkan sejumlah wilayah aglomerasi mendapatkan pengecualian pergerakan kendaraan.

Para pemudik tak kehilangan akal. Mereka menyiasatinya dengan curi start, mudik lebih awal sebelum deadline haram mudik tiba.

Hari-hari ini peningkatan aktivitas mudik yang cukup tinggi terlihat di berbagai kota besar. Biasanya pemerintah menetapkan tuslah, pembatasan kenaikan harga tiket transportasi selama lebaran.

Peraturan ketat bisa saja dibuat di atas kertas. Namun, di 'bawah kertas' masyarakat lebih kreatif menyiasatinya.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News