Jawa Timur Tanpa KPK

Rabu, 12 Mei 2021 – 05:25 WIB
Jawa Timur Tanpa KPK - JPNN.com Jatim
Ilustrasi tahanan KPK. Ilustrator: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jatim.jpnn.com - Bagaimana membayangkan Indonesia tanpa KPK? Para aktivis antikorupsi tentu punya gambaran suram.

Namun, para koruptor pasti membayangkan sebuah surga dunia tempat mereka bisa berpesta pora menggarong uang rakyat tanpa perlu takut operasi tangkap tangan (OTT) lagi.

Bersamaan dengan OTT terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, ramai pula pembicaraan mengenai pemberhentian 75 pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan. Di antara penyidik yang dibebastugaskan itu ada Novel Baswedan dan Harun Alrasyid. Nama terakhir ini yang memimpin OTT terhadap Novi.

Baca Juga:

Jawa Timur adalah miniatur Indonesia. Anda bisa membayangkan Indonesia tanpa KPK dengan membayangkan Jawa Timur tanpa KPK.

Dalam lima tahun terakhir saja kira-kira separuh kepala daerah di Provinsi Jawa Timur masuk penjara karena kasus korupsi. Kepala daerah yang kena cokok KPK punya background bermacam-macam, mulai dari bandar judi sampai kiai dan hafiz Alquran.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa agama belum sepenuhnya bisa menjadi kekuatan yang diandalkan untuk mencegah korupsi.

Almarhum Bung Hatta menyebut korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya. Selama hidupnya, Bung Hatta sangat terkenal bersikap zuhud dan hidup sangat bersahaja.

Sebuah kisah yang masyhur menyebutkan Bung Hatta ingin membeli sepasang sepatu Bally yang diiklankan pada sebuah surat kabar. Bung Hatta menempelkan guntingan foto sepatu itu di meja kerjanya dan menabung berbulan-bulan sebelum bisa membeli.

Otonomi daerah menjadikan para penguasa daerah seperti raja-raja kecil yang nyaris menguasai anggaran daerah secara mutlak.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News