Pengendalian Resistensi Antimikroba RSUD Tulungagung Jadi Percontohan Nasional, Lihat!
jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memuji sistem pengendalian Antimicrobial Resistance (AMR) di RSUD dr Iskak Tulungagung dan menjadikannya sebagai percontohan nasional.
"Pengendalian AMR di RSUD dr Iskak sudah sangat baik. Metode itu bisa direplikasi seluruh rumah sakit di Indonesia," kata Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Irna Lidiawati sehari seusai berkunjung ke RSUD dr Iskak Tulungagung, Jumat (26/4).
Pengendalian AMR di RSUD dr Iskak telah berlangsung sejak 2017 sehingga manfaatnya dapat dirasakan pasien.
Dia menjelaskan inovasi pengendalian AMR rumah sakit Pemkab Tulungagung yang sudah menjadi rujukan provinsi Jawa Timur itu bisa menjadi rujukan untuk diterapkan di rumah sakit-rumah sakit lain di seluruh Indonesia.
"Apabila dimasukkan dalam program nasional dengan target 100 persen, apa bisa dilaksanakan di rumah sakit di seluruh Indonesia? Jawabannya bisa," ujarnya.
Menurut Irna, ada beberapa proses saat tata guna antimikroba dapat dilakukan rumah sakit walaupun tanpa alat atau mikrobiologinya. Dengan begitu, tentunya standar akreditasi rumah sakit dapat dilaksanakan.
Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Kasil Rokhmad menerangkan setiap pasien yang menderita penyakit infeksi akan diberikan obat antibiotik.
Kemudian antibiotik yang baik harus sesuai dengan kuman yang ada. Artinya, kuman yang ditanam ini akan diuji dengan antibiotik yang sesuai.
Kemenkes ingin pengendalian resistensi antimikroba atau AMR di RSUD dr Iskak Tulungagung menjadi percontohan nasional. Ini alasanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News