Jawa Timur Tanpa KPK

Rabu, 12 Mei 2021 – 05:25 WIB
Jawa Timur Tanpa KPK - JPNN.com Jatim
Ilustrasi tahanan KPK. Ilustrator: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

Itulah cerminan integritas pejabat zaman itu. Pejabat zaman sekarang, sepatu Bally dan sekalian liburan ke Bali bisa didapat dan dilakukan kapan saja. Tinggal telepon, sepatu Bally langsung cemepak di depan mata, tiket dan hotel mewah di Bali pun sudah komplet.

Bung Hatta menuai protes ketika menyebut korupsi sudah membudaya di Indonesia. Budaya seharusnya berasosiasi dengan hal-hal positif. Misalnya, pertanian adalah budaya karena melibatkan kebiasaan masyarakat mengolah tanah, bercocok tanam, dan menghasilkan produk yang bermanfaat.

Namun, korupsi sebagai budaya? Yang dimaksud oleh Bung Hatta adalah budaya kita menunjang suburnya korupsi, terutama budaya feodal warisan zaman kerajaan yang kemudian makin disuburkan oleh penjajah Belanda.

Seorang pejabat harus bersifat benevolent, loman, dermawan kepada teman, sahabat, kerabat, dan handai tolan. Dia harus menolong dan membantu memberi pekerjaan dan menolong orang sekitar dan banyak menyumbang kegiatan sosial dan keagamaan.

Oleh karena itu, setiap ada pejabat yang dicokok karena korupsi, tetangga-tetangganya yang diwawancarai media selalu mengatakan bahwa sang koruptor orang baik nan dermawan. Apalagi seperti Novi yang hafal Alquran dan keturunan keluarga kaya.

Almarhum Adam Malik memopulerkan istilah “Semua Bisa Diatur” yang sampai sekarang masih dikutip oleh semua orang dan menjadi frasa  khas dalam khazanah Bahasa Indonesia.

Adam Malik yang berlatar belakang wartawan adalah menteri luar negeri legend yang sangat piawai dalam diplomasi luar negeri meskipun tidak pernah mendapatkan pendidikan formal diplomat. Ketika wartawan asing menanyakan terjemahan dari kalimat “Semua Bisa Diatur” ke Bahasa Inggris, Adam Malik menjawab sambil tersenyum lebar: “All are Aturable”.

Tentu saja Adam Malik yang fasih berbahasa Inggris dan lancar beberapa bahasa di Eropa tahu terjemahan letterlijk frasa itu. Namun,  penerjemahan harfiah tidak akan tepat menggambarkan konteks kalimat itu.

Otonomi daerah menjadikan para penguasa daerah seperti raja-raja kecil yang nyaris menguasai anggaran daerah secara mutlak.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News