Najwa Shihab, Jilbab, dan Ide Socrates

Sabtu, 08 Mei 2021 – 14:01 WIB
Najwa Shihab, Jilbab, dan Ide Socrates - JPNN.com Jatim
Najwa Shihab. Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

Fukuyama menulis dalam “Identity: The Demand for Dignity and the Politics of Resentment” (2018) bahwa politik identitas ada dalam fitrah manusia sejak lahir. Manusia butuh kehormatannya diakui dan menentang upaya-upaya yang mengancam kehormatannya.

Dalam kasus Amerika, politik identitas menuntut kehormatan bagi orang kulit putih yang makin tersisih karena kedatangan imigran.

Di Inggris, politik identitas menuntut kehormatan nasional dipulihkan dan menentang ancaman kehormatan dari negara-negara Eropa lainnya.

Di Indonesia, politik identitas menuntut kehormatan Islam sebagai kekuatan mayoritas dan menentang upaya-upaya marginalisasi terhadap Islam.

Fukuyama mencatat bahwa inti politik identitas adalah tuntutan terhadap pengakuan (demand for recognition) yang memunculkan semangat nasionalisme yang kuat dan identitas budaya dan agama yang menonjol. Politik identitas menjadi fenomena abad ke-21 yang meluas di seluruh dunia.

Mengutip Socrates, Fukuyama menyebut bahwa secara naluriah manusia mempunyai sifat thymos, yaitu watak yang mencari pengakuan atas identitas untuk merasa bangga, dihargai, dan dihormati.

Ada juga sifat ishotymia yang berarti tuntutan agar diperlakukan sama secara adil dengan lainnya dan diakui hak kedaulatannya. Yang ketiga adalah Megalothmymia yang menuntut perlakuan istimewa lebih dari lainnya.

Thymos dan isothymia melahirkan gerakan demokrasi dan tuntutan pengakuan atas hak dan perannya dalam sejarah nasional. Megalothmymia melahirkan politik totalitarianisme yang ingin berkuasa melebihi porsi yang seharusnya.

Gus Dur, Nurcholis Madjid alias Cak Nur, dan Prof Quraish Shihab menerima serangan pribadi yang sama, yakni soal jilbab.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News