Pengamat Nilai PSI Sebagai Partai Otoriter dan Diktator, Ini Alasannya

Jejak-jejak warisan otoritarianisme dalam tubuh PSI berkonsekuensi cukup panjang dalam mendegradasi nilai-nilai demokratis yang selalu ditunjukkan PSI di panggung depan politiknya.
“Dengan kekuasaan dewan pembina yang luar biasa maka dewan pembina yang militeristik ini bisa membatalkan keputusan dari tingkat di bawahnya,” kata dia.
Dia menambahkan dalam dinamika politik PSI mengalami semacam keterbelahan antara kesadaran wacana dan kesadaran praktis.
Dalam tataran wacana menekankan pada nilai-nilai politik republikanisme seperti tertera dalam AD/ART-nya.
Namun, saat ada isu liar beberapa waktu lalu terkait wacana tiga periode maupun perpanjangan masa jabatan presiden, PSI tidak menunjukkan keteguhan sikapnya.
“Di sini kembali kita bisa menyaksikan keterbelahan politik dari PSI,” ujar Airlangga. (mcr12/jpnn)
Pengamat Politik Unair Airlangga Pribadi Kusman menyoroti kepengurusan partai PSI yang dinilai otoriter dan diktator.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News