Belasan UMKM di Surabaya Tertipu Modus Pinjol Tanpa Bunga, Kerugian Capai Rp200 Juta
"Kami malah diberi pesan kalau ada Kredivo nagih, abaikan. Nanti kalau dapat Rp5 juta bayarnya nyicil ke dia," jelasnya.
Pedagang makanan dan minuman itu mengaku hingga sekarang dana pinjaman tak cair. Dia justru mendapatkan pemberitahuan tagihan pinjol Kredivo atas pembelian belanja sendok plastik dan peralatan kecantikan.
Barang-barang yang dipesan oleh pelaku ini dikirimkan ke alamat CV Grand Jaya di alamat Jalan Pangeran Antasari RT 2 RW 1, Kelurahan Kenanga Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Korban lainnya juga mengalami hal serupa, ada yang mendapat tagihan atas pembelian ponsel Samsung Galaxy 2 Fold (12/256 GB) dengan alamat pengiriman Jalan Karah V Nomor 32 RT 1 RW 5 Karah, Jambangan Surabaya.
Para korban ini mengaku tidak pernah mendapat dan menerima barang yang dipesan tersebut. Mereka saat itu masih yakin akan menerima uang dan bukan barang-barang.
"Kami saat itu percaya karena kami diminta datang dan tertarik karena pikirannya enggak riba. Terus katanya orang utusan Pemkot dan waktu sosialisasi ada orang partai datang. Jadi, ya percaya," ucapnya.
Korban lain bernama Febriana mengaku tertipu Rp30 juta. Dia memiliki pinjaman online di dua aplikasi. Setiap bulannya harus mencicil Rp3 juta akibat ulah pelaku, bahkan saat ini sudah masuk bulan ketiga.
Pada akun Shopee-nya ada tagihan pembelian kuku palsu senilai Rp13 juta dan liontin Rp1 juta yang dikirimkan ke Kota Cirebon, padahal barang tersebut tidak pernah dia terima.
Sebanyak 14 UMKM di Surabaya menjadi korban penipuan seorang pria yang mengatasnamakan utusan dari Pemkot Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News