Komentar Pejabat Mengecewakan, Peserta Sekolah Kebangsaan Surabaya Pilih Mundur
Saat ini, Wimbo bahkan mengaku diminta oleh orang tua Marsha untuk menanyakan barang-barang Marsha, berupa ponsel dompet beserta isinya yang masih ada di Lanud Juanda.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan Sekolah Kebangsaan bertujuan untuk membentuk karakter para remaja Surabaya di Kota Pahlawan.
"Di sana, bukan anak-anak yang terjaring razia, bukan anak-anak nakal. Namun, di sana adalah anak-anak hebat yang punya kemampuan luar biasa," ujarnya saat membuka Sekolah Kebangsaan yang diikuti 57 remaja di Lanudal Juanda, Rabu (22/2)
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan remaja yang ikut di gelombang pertama Sekolah Kebangsaanl ada sekitar 57 remaja.
"Yang awalnya, total ada 77 peserta, kini menjadi 57," ucap dia. Dia mengutarakan sebagian peserta yang tidak bisa ikut karena sedang melaksanakan ujian praktik.
"Seperti sekolah SMK itu kan ada ujian praktik, sehingga mereka tidak bisa ikut," tuturnya. (antara/faz/jpnn)
Berawal dari komentar pejabat Pemkot Surabaya di sebuah stasiun radio, para peserta Sekolah Kebangsaan memilih mundur.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News