Banyuwangi Jadi Daerah Percontohan Program Pencegahan Hipertensi Kemenkes

jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memilih Banyuwangi sebagai daerah percontohan penerapan pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi.

Program tersebut akan dijalankan dengan menggunakan konsep pentahelix collaborative governance model dengan melibatkan lintas elemen meliputi pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media.

Staf Khusus (Stafsus) Menkes Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan, Laksono Trisnantoro menerangkan pihaknya memiliki sejumlah pertimbangan memilih Banyuwangi sebagai daerah percontohan.

“Banyuwangi sudah terkenal dengan inovasi pelayanan publiknya. Kami meyakini program percontohan itu akan berjalan baik di sana," kata Laksono, mengutip laman pemkab, Kamis (14/10).

Dia memastikan bila program percontohan penerapan pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi berhasil di Banyuwangi, akan direplikasi oleh daerah-daerah lain.

Laksono menjelaskan penyakit hipertensi mendapat perhatian khusus Kemenkes. Dia menjelaskan saat ini penyakit tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

“Untuk itu, kami meminta daerah turut memberikan perhatian lebih pada masalah itu. Penanganannya mesti berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan,” ujar dia.

Nantinya, program pengendalian hipertensi itu diawali dan dipusatkan di tingkat RT. Nantinya, setiap rukun tetangga di wilayah yang ditunjuk akan memiliki alat pengukur tekanan darah, sehingga mudah diakses oleh warga.