Pemkab Banyuwangi Tanggung Biaya Perawatan Santri Korban Penganiayaan Senior
jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi bakal menanggun seluruh biaya perawatan santri yang meninggal menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh enam seniornya.
Santri berinisial AR asal Buleleng, Bali tersebut sempat menjalani perawatan di RSUD Blambangan ketika terbaring koma selama enam hari hingga akhirnya dilaporkan meninggal dunia.
"Kami akan membantu sepenuhnya biaya perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit hingga jenazah dipulangkan," kata Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo di RSUD Blambangan, Kamis (2/1).
Guntur turut datang ke RSUD Blambangan menemui keluarga korban seusai menerima informasi santri berusia 14 tahun itu meninggal dunia sekaligus menyerahkan santunan kepada mereka.
Dia memastikan Pemkab Banyuwangi akan menanggung seluruh biaya perawatan korban selama di rumah sakit karena korban diketahui masuk ke rumah sakit sebagai pasien mandiri.
Selain pembiayaan selama di rumah sakit, Pemkab Banyuwangi juga akan menanggung biaya pemulangan jenazah hingga ke kampung halamannya di Buleleng (Bali).
Guntur mengaku akan melakukan langkah-langkah agar kejadian serupa tak terulang kembali, terutama di lingkungan pendidikan, baik pondok pesantren maupun sekolah.
"Kami akan secara masif menyampaikan edukasi ke lembaga-lembaga pendidikan, ke pesantren-pesantren, sekolah-sekolah, agar hal semacam ini tidak terjadi lagi. Ini menjadi PR kami bersama termasuk orang tua juga," ujarnya.
Pemkab Banyuwangi menanggun biaya perawatan hingga pemulangan santri yang meninggal menjadi korban penganiayaan seniornya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News