Pernyataan Perdana Min Aung Hlaing sebagai Pelaku Kudeta di Myanmar

jatim.jpnn.com, MYANMAR - Pemimpin kudeta Myanmar, Min Aung Hlaing, memberikan pernyataan perdananya pada pertemuan pertama pemerintahan barunya pada Selasa (2/2).

Aung Hlaing mengatakan bahwa pengambilalihan kekuasaan di Myanmar oleh tentara tidak dapat dihindari, kata layanan informasi tentara.

Kudeta terhadap pemerintahan sipil Myanmar itu dilakukan oleh pihak militer setelah protes atas dugaan kecurangan pemilu tahun lalu.

Sementara, kasus kecurangan pemilu telah dibubarkan oleh komisi pemilihan Myanmar.

Tentara Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, mengambil alih kekuasaan pada Senin (1/2) dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

"Meskipun Tatmadaw sudah berulang kali telah meminta, jalur (kudeta) ini tak terelakkan untuk dipilih untuk negara," kata Min Aung Hlaing seperti dikutip Reuters.

"Sampai pemerintahan berikutnya dibentuk setelah pemilihan umum yang akan datang, kami perlu mengarahkan negara," imbuhnya.

Meski melakukan kudeta dalam pemerintahan Myanmar, Aung Hlaing tetap memprioritaskan untu penanganan Covid-19. 

Sementara, Keberadaan Aung San Suu Kyi, pascapenangkapan dalam kudeta yang dilakukan militer pada Senin (1/2), masih belum diketahui.

Keberadaan dan kondisi pemimpin terpilih Myanmar itu belum dipublikasikan sejak dia ditahan di Ibu Kota Naypyidaw oleh militer. (antara/jpnn)