Ribuan Warga Myanmar Gelar Demonstrasi Protes Kudeta oleh Militer

Sabtu, 06 Februari 2021 – 20:45 WIB
Ribuan Warga Myanmar Gelar Demonstrasi Protes Kudeta oleh Militer - JPNN.com Jatim
Sejumlah guru dari Yangon University of Education mengenakan pita merah dan berpose dengan tiga jari hormat saat mereka ikut ambil bagian dalam aksi demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Jumat (5/2/2021). ANTARA FOTO/Reuters-stringer/hp.

jatim.jpnn.com, MYANMAR - Ribuan warga Myanmar melakukan aksi demonstrasi di Yangon untuk mengecam kudeta yang dilakukan militer serta menuntut pembebasan presiden terpilih, Aung San Suu Kyi.

Aksi demonstrasi jadi yang pertama yberlangsung di jalanan sejak para penguasa militer di Myanmar melakukan kudeta pada Senin (1/2).

"Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang," teriak para pengunjuk rasa dikutip dari Reuters (6/2).

Mereka mendesak militer membebaskan Suu Kyi sang peraih Nobel Perdamaian beserta para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinannya, yang telah ditahan sejak kudeta pada Senin.

"Melawan kediktatoran militer", demikian tulisan di spanduk yang diusung oleh para peserta unjuk rasa. Banyak di antara mereka yang berpakaian warna merah khas NLD. Beberapa orang juga membawa bendera-bendera merah.

"Kami kehilangan kebebasan, keadilan, dan sangat membutuhkan demokrasi," tulis seorang pengguna Twitter. "Tolong dengarkan suara Myanmar."

Demonstrasi pada Sabtu merupakan tanda pertama kerusuhan jalanan di Myanmar, negara yang dalam sejarahnya diwarnai dengan serangkaian tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa.

Demonstrasi anti kudeta pada Sabtu juga berlangsung di Melbourne, Australia, serta Taipei, ibu kota Taiwan.

Ribuan warga Myanmar melakukan aksi demonstrasi di Yangon untuk mengecam kudeta yang dilakukan jajaran militer.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News