Kasus Menantu Tusuk Mertua di Surabaya, Berawal dari Pelaku yang Kerap KDRT Istri
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kasus penusukan yang dilakukan menantu kepada mertuanya di Kampung Malang V, Tegalsari, Surabaya pada Minggu (12/1) malam ternyata dipicu permasalahan anak kandungnya dengan pelaku.
Ketua RT 02 RW 05 Kampung Malang Luluk Yono mengungkapkan sebelum kejadian, pelaku bernama Ari Pungki Munandar (30) mendatangi rumah mertuanya Deddy Winarno (47) menjemput istrinya berinisial B untuk kembali pulang ke kontrakan di Jalan Wonorejo Gang 4.
"Istrinya datang ke rumah orang tua, lalu suaminya ngajak pulang, tetapi istrinya enggak mau. Nah, bapaknya belain, kalau enggak mau, nanti saja," ujar Luluk, Senin (13/1).
Sang istri menolak ajakan suaminya untuk kembali ke rumah. Saat itulah terjadi adu mulut antara menantu dan mertua. Saat cekcok, korban keluar rumah meminta tolong warga karena pelaku mengancam bakal menusuknya.
Tak lama setelah itu, warga mendatangi rumah korban dan melihat Deddy Winarno dalam kondisi bersimbah darah di bagian perutnya.
"Dia (pelaku) bawa pisau dapur, panjangnya sekitar 30 centimeter. Dia pakai jaket jin, pisau dipegang di tangan kiri," ungkapnya.
Salah satu warga bernama Farida mengatakan pelaku memang beberapa kali cekcok dengan mertuanya, bahkan kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya. Hal itu yang diduga menjadi puncak pemicu menantu dan mertua berseteru.
"Mereka sudah sering cekcok, bahkan menampar juga. KDRT gitulah, sampai berkali-kali dimediasi warga dan babinsa," kata Farida.
Kasus penusukan menantu kepada mertuanya dipicu pelaku yang kerap lakukan KDRT kepada putri korban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News