Aksi Tolak UU TNI di Lumajang Ricuh, Dua Mahasiswa Terluka

jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Aksi TolaK UU TNI di halaman DPRD Lumajang berujung ricuh pada Senin (24/3). Sebanyak dua mahasiswa dikabarkan mengalami luka di bagian kepala akibat bentrokan dengan aparat keamanan yang mengawal jalannya demonstrasi.
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Lumajang Sulaiman mengungkapkan kericuhan bermula ketika salah satu peserta aksi mencoba naik pagar untuk menerobos masuk ke halaman Gedung DPRD. Aksi itu memicu dorong-dorongan antara mahasiswa dan aparat keamanan.
"Dua kawan kami mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan aparat yang menjaga demonstrasi," ungkap Sulaiman.
Menurutnya, aksi kekerasan yang dilakukan aparat menjadi pemicu eskalasi massa yang semakin memanas. Mahasiswa yang berhasil masuk ke halaman gedung DPRD juga disebut mengalami pemukulan oleh aparat keamanan.
Sulaiman menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum terkait dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepada demonstran.
"Kami akan menempuh jalur hukum untuk menyikapi kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan kepada pengunjuk rasa. Saya meminta kasus kekerasan itu diusut tuntas," tuturnya.
Selain itu, dia menegaskan aksi unjuk rasa bertujuan untuk menolak UU TNI yang telah disahkan.
"Kami mendesak pemerintah untuk mencabut UU TNI yang sudah disahkan oleh DPRD, karena kami yakin undang-undang ini bertentangan dengan cita-cita reformasi," katanya.
Aksi menolak UU TNI 2025 di DPRD Lumajang berakhir ricuh. Dua mahasiswa terluka akibat bentrok dengan aparat keamanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News