Pemkot Surabaya Hitung Kerusakan Fasum Saat Aksi Tolak UU TNI

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya masih menghitung kerugian akibat kerusakan fasilitas umum (fasum) saat kericuhan aksi tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi pada Senin (24/3).
“Ini untuk prosesnya bakesbang minta laporan dan minta hitung kerugian. Kami masih laporan ke situ,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto, Selasa (25/3).
Dedik memerinci beberapa fasilitas yang rusak antara lain, lampu sorot di Taman Apsari, taman terinjak-injak, bola-bola di tepi jalan Pemuda juga terlepas.
“Jadi, yang jelas rusak ada beberapa properti, seperti lampu sorot karena posisi di bawah, mungkin panik keinjak-injak ada yang rusak,” kata Dedik.
“Kemudian taman yang direvitalisasi itu juga rusak. Kemudian bola-bola di tepi jalan pemuda sempat lepas dilepasi juga,” imbuh dia.
Dedik mengatakan untuk perbaikan taman yang rusak akan diganti dengan rumput yang tersedia, sedangan untuk sarana dan prasana menunggu barang datang.
Baca Juga:
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar kericuhan saat demo tidak terjadi. Terlebih, melakukan pengerusakan sarana dan prasana yang juga dibeli dengan uang rakyat.
“Ini pembelajaran karena kita demokrasi ya semoga kedepan kalau ada demo-demo saya berharap tidak merusak fasum di Surabaya sehingga ini memberi dampak kerusakna akhirnya hrus memperbaiki, ini milik masyarakat Surabaya, ini kami akan perbaiki,” kata Eri. (mcr23/jpnn)
Perbaikan fasum yang rusak akibat demo ricuh di Grahadi masih menunggu perhitungan
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News