DPRD Jatim: Sekolah Harus Jadi Ruang Aman, Guru BK Pegang Peran Penting

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Jairi Irawan menyatakan bahwa sekolah memiliki peran strategis dalam menekan fenomena kekerasan fisik, verbal, maupun seksual yang makin marak terjadi di masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.

“Lingkungan sekolah harus menjadi ruang yang aman bagi siswa, terutama mengingat tingginya kasus kekerasan seksual,” ujar Jairi saat Sarasehan Pendidikan di SMK Dr. Soetomo, Surabaya, Kamis (20/2).

Menurutnya, siswa menghabiskan sepertiga waktunya di sekolah sehingga peran sekolah dalam membentuk karakter mereka sangat besar. Karena itu, sekolah perlu proaktif menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman bagi peserta didik.

Jairi menyoroti peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam memahami karakter serta kebutuhan siswa.

Dia menilai, guru BK harus selalu memperbarui wawasan dan keterampilan agar dapat mendampingi siswa dengan pendekatan yang relevan sesuai perkembangan zaman.

Dia menyebut ada kesenjangan antargenerasi (generation gap) di antara peserta didik bisa menjadi pemicu kekerasan. 

Perbedaan pola pikir antara Gen Alpha, Gen Z, milenial, hingga baby boomer harus dijembatani dengan pendekatan yang lebih efektif, seperti diskusi informal atau budaya nyangkruk dalam konteks Surabaya, bukan hanya melalui seminar formal.

“Setiap generasi punya ciri khas sendiri maka perlu ada metode yang sesuai agar kesenjangan ini bisa diperkecil dan risiko kekerasan dapat diminimalisir,” jelas anggota Fraksi Golkar DPRD Jatim itu.