Polisi Akui Pukul Mahasiswa Saat Aksi Indonesia Gelap di DPRD Jatim

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polisi mengakui adanya pemukulan kepada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berinisial NZ pada aksi bertajuk Indonesia Gelap yang digelar di DPRD Jatim pada Senin (17/2).
Anggota polisi yang melakukan pemukulan itu bertugas di Polsek Bubutan. Dia ialah Aiptu Yakobus Timu.
Atas kejadian itu, Kapolsek Bubutan AKP Vonny Farizky melakukan mediasi antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan kasus dugaan pemukulan yang terjadi saat aksi tersebut.
“Saya selaku pimpinan/kapolsek memohon maaf sebesar-besarnya terkait kejadian pemukulan yang dilakukan anggota saya pada saat aksi unjuk rasa kemarin. Saya akan berusaha menjaga dan memperbaiki citra Polri serta mengingatkan anggota untuk selalu bersabar dan tidak melakukan tindakan di luar koridor," kata Vonny.
Dia menjelaskan Aiptu Yakobus Timu tidak memiliki niat untuk mencederai siapa pun dan saat ini telah menjalani proses sidang disiplin serta administrasi sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Sementara itu, Aiptu Yakobus mengakui kesalahanya dan menyampaikan perhomohan maaf kepada NZ dan mahasiswa Unesa.
"Saya menjadikan kejadian Ini sebagai pelajaran. Secara pribadi dan institusi, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Ke depan, saya akan lebih berhati-hati dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran agar tidak mengulangi perbuatan yang sama," kata Yakobus.
NZ menerima permintaan maaf dari Yakobus dan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan itu secara damai.
Aksi pemukulan mahasiswa Unesa oleh polisi saat aksi Indonesia Gelap di DPRD Jatim berkahir damai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News