UNICEF Catat Masih Ada 10 Daerah di Jatim Alami Penurunan Imunisasi

Dia menjelaskan kesulitan edukasi imunisasi, yaitu asimetri informasi. Banyak orang tua yang tidak tahu ada 14 jenis pelayanan dan di mana saja.

Negara sudah menyediakan 14 jenis imunisasi gratis yang disediakan. Bisa di puskesmas, RS pemerintah, dan posyandu.

"Banyak yang tidak tahu jadwalnya, berapa banyak yang harus didapat imunisasinya, tahapannya. Hampir semua kategori orang tua, kelas ekonomi atas juga kadang tidak hafal jadwal imunisasi apa saja, yang menengah bawah tidak punya media komunikasi di mana jadwal imunisasi tersedia," ucap dia.

Di Surabaya sendiri imunisasi anak lengkap termasuk tinggi di Jatim. Edukasinya pun tak hanya melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, dan akademisi, tetapi remaja pun bisa menjadi juru komunikasi perubahan perilaku untuk imunisasi.

"Surabaya sudah bagus dan harus dipertahankan lagi. Generasinya berubah lagi, cara berkomunikasi juga, dulu mungkin lewat tokoh agama kami ikuti, sekarang ada remaja yang followersnya jutaan itu yang diikuti. Hari ini kami mencoba memastikan semua orang di Surabaya bisa bicara soal pentingnya imunisasi rutin lengkap," katanya.

Maka dari itu, Organisasi Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) bersama UNICEF Indonesia menggelar pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi perubahan perilaku guna meningkatkan minat warga terhadap imunisasi.

Pelatihan ini juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dinas Kesehatan Surabaya, Dinas Pendidikan Surabaya serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim dr Waritsah Sukarjiya mengatakan belajar dari kesuksesan respon wabah Polio kemarin, kerjasama semua pihak penting untuk dilanjutkan.