Gandeng Fatayat NU, Pemprov Jatim Bareng Unusa dan Unicef Kampanyekan Wasting
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemprov Jatim bersama Unusa dan Unicef terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi kurang dan gizi buruk (wasting).
Roadshow Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting ini menggandeng organisasi wanita di lingkup Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Jawa Timur dalam seminar yang diselenggarakan di auditorium Unusa, Rabu (15/5).
Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), guna deteksi dini wasting secara serentak dengan melibatkan lebih dari 1000 balita di Jawa Timur.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim dr. Waritsah Sukarjiyah mengatakan berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, menunjukkan prevalensi stunting bertahan di angka 21,5 persen
Adapun prevalensi wasting meningkat dari 7,7 persen pada tahun 2022 menjadi 8,5 persen pada tahun 2023, sedangkan prevalensi wasting di Provinsi Jawa Timur mengalami sedikit penurunan dari 9,2 persen pada tahun 2019 menjadi 7,2 persen pada tahun 2022.
“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama, dan organisasi wanita, sangat penting mencegah dan mendeteksi dini wasting,” jelas dr Waritsah.
Menurutnya, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penurunan angka stunting, salah satunya dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi.
“Tim ini diketuai sekretaris daerah provinsi. Fungsinya untuk koordinasi serta memastikan kebijakan penurunan stunting menjadi program prioritas di seluruh dinas dan 38 kabupaten/kota,” bebernya.
Kolaborasi lintas sektor diharapkan mampu cegah gizi kurang dan gizi buruk (wasting)
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News