BNPB Sebut Water Bombing Tak Efisien Atasi Kebakaran Hutan, Ini Alasannya
![BNPB Sebut Water Bombing Tak Efisien Atasi Kebakaran Hutan, Ini Alasannya - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/09/01/personel-kepolisian-resor-polres-malang-pada-saat-melakukan-jzlv.jpg)
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut water bombing kurang efisien dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal itu merupakan tanggapannya menyusul kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Pasuruan, seminggu belakangan.
Suharyanto mengatakan bahwa strategi pemadaman karhutla dengan "water bombing" menjadi langkah terakhir karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
"Kasihan negara bayar mahal," tutur Suharyanto.
Selain itu, operasi "water bombing" membutuhkan penampungan sumber air yang besar untuk diangkut menggunakan pesawat menuju titik api, padahal lokasi sumber air akan lebih sulit ditemukan saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, dia mendorong untuk pembentukan satgas darat yang melibatkan personel dari unsur forkopimda.
Baca Juga:
"Satgas Darat itu yang efektif. Kalau tanpa Satgas Darat, bohong itu kita bisa memadamkan api," kata Suharyanto dalam keterangan, Sabtu (9/9).
Menurutnya, pemadaman darat karena tim lebih mampu menjangkau lokasi dan dapat mengetahui secara persis posisi titik api.
Menyusul kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Arjuno sepekan belakangan, BNPB tak setuju jika water bombing langsung dilakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News