Tawuran Antarpesilat di Taiwan Pecah, PMI Asal Trenggalek Tewas Ditusuk
jatim.jpnn.com, TRENGGALEK - Keluarga dari pekerja migran Indonesia (PMI) Khoirul meminta keadilan dan menuntut buruh migran di Taiwan dihukum secara setimpal sesuai hukum di negara tersebut.
Hal tersebut menjawab kejadian penusukan dalam insiden tawuran antarperguruan silat yang salah satu korbannya meninggal merupakan keluarga dari Khoirul bernama Jaenal Fanani (32).
"Semoga para pelaku mendapat hukuman setimpal di sana," kata Khoirul, Rabu (6/9).
Jaenal merupakan PMI berasal dari Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Dia berangkat ke Taiwan pada 2015. Selang empat tahun disusul sang adik yang juga kembarannya.
Informasi yang didapat pihak keluarga, saudara kembar Janeal juga mengalami luka dalam insiden itu. Namun, kabar tersebut dibantah oleh mereka.
"Adiknya kondisi baik-baik saja. Tidak masuk rumah sakit (seperti kabar yang berkembang). Untuk yang Jaenal rencana setahun lagi pulang, kalau untuk kembarannya tidak tahu kapan rencana pulangnya," ujarnya.
Khoirul mendapatkan kabar duka pada Sabtu (2/9) malam. Setelah itu dia menginformasikan kabar tersebut ke keluarga yang lainnya. Sejauh ini masih belum seluruh pihak keluarga besar mengetahui kejadian berdarah di Taiwan itu.
"Dapat kabar malam minggu sekitar pukul 23.00 WIB. Terus ngomong ke keluarga Minggu pagi. Keluarga sudah tahu, tetapi hanya beberapa saja yang tahu penyebabnya," jelasnya.
Keluarga korban penusukan pekerja migran di Taiwan dalam insiden tawuran antarpesilat di Taiwan meminta keadilan kepada pelaku agar dihukum setimpal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News