3 Anggota Terluka, Polisi Buru Pesilat dalam Insiden Penyerangan Polsek Watulimo

jatim.jpnn.com, TRENGGALEK - Polres Trenggalek memburu para pesilat yang terlibat dalam aksi penyerangan dan perusakan Polsek Watulimo yang menyebabkan tiga anggota polisi luka-luka.

"Ya, Kami masih mendalami kasus ini dan mengidentifikasi para pelaku. Kami harap proses hukum segera berjalan," kata Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta, Selasa (21/1).

Indra mengatakan belum ada satu pun pelaku yang ditangkap. Namun, pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah pesilat, termasuk anggota senior yang diduga memerintahkan aksi pengerahan massa yang melakukan penyerangan ke Mapolsek Watulimo.

Menurutnya, polisi sudah bersiaga dan melakukan langkah antisipasi seiring menumpuknya jumlah pesilat yang datang di depan mapolsek. Namun, massa yang terlalu banyak membuat situasi yang sudah panas makin tak terkendali hingga terjadilah provokasi pelemparan batu yang berujung perusakan mapolsek tersebut.

Insiden itu pun memaksa jajaran Polres Trenggalek menambah jumlah personel untuk melakukan pengamanan sekaligus mendatangkan satu SSK Brimob melakukan pengendalian situasi kamtibmas.

Upaya itu setidaknya bisa menurunkan tensi kerusuhan dan situasi berangsur kondusif. Namun, jajaran Satbrimob dan kepolisian setempat masih terus melakukan penjagaan dan pengawasan untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.

Indra menjelaskan insiden itu terjadi bermula dari penangkapan seorang anggota perguruan silat yang terlibat kasus penganiayaan. Penangkapan tersebut memicu reaksi ratusan anggota perguruan yang mendatangi Polsek Watulimo sambil menggeber sepeda motor.

"Massa meminta pelaku penganiayaan tersebut dibebaskan. Namun, saat permintaan tidak dipenuhi, mereka mulai bertindak anarkis dengan merusak fasilitas kantor polisi," jelasnya.