Akademisi Unair Respons Polemik Penolakan Timnas Israel, Begini Kalimatnya
![Akademisi Unair Respons Polemik Penolakan Timnas Israel, Begini Kalimatnya - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/03/31/akademisi-sekaligus-dosen-departemen-politik-fisip-universit-k0uv.jpg)
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Akademisi sekaligus Dosen Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman menanggapi sikap sejumlah pihak mengenai penilakan Israel tampil di Piala Dunia U-20.
Menurutnya, pernyataan penolakan tersebut perlu disikapi secara jernih dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya memandang bahwa sikap penolakan tersebut dapat dibenarkan berdasarkan beberapa pertimbangan yang jernih,” ujar Airlangga tertulis, Kamis (30/3) malam.
Dia mengatakan Indonesia punya UUD 1945 yang bermakna 'kontrak sosial' dan di dalamnya tertera rasionalitas dari tujuan bernegara.
Dalam pembukaan UUD 1945, secara jelas ditegaskan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Prinsip universal kemanusiaan yang tertera dalam konstitusi 1945 menjadi pijakan tertinggi untuk menolak kedatangan Israel karena secara faktual melakukan berbagai bentuk penindasan terhadap bangsa Palestina," ucapnya.
Sikap itu teah dicontohkan oleh Soekarno saat menolak kedatangan atlet Israel dlam ajang Asian Games di Jakarta pada 1962 maupun melarang tim sepak bola Indonesia bertanding dengan Israel pada tahun kualifikasi Piala Dunia 1958.
"Apabila penegasan historis itu disanggah karean zaman berubah dari era itu maka satu hal yang tetap bahwa nasib warga Palestina secara faktual masih belum dapat menjadi tuan di tanah airnya sendiri," katanya.
Akademisi Unair menilai penolakan timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 perlu disikapi secara jernih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News