Warga di Lumajang Pilih Minyak Goreng Curah, Rela Antre Sampai Berjam-jam, Lihat
jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Dicabutnya subsidi minyak goreng kemasan membuat masyarakat beralih ke minyak goreng curah karena harganya yang cukup terjangkau. Masyarakat pun menyerbunya.
Pemandangan tersebut terlihat di salah satu agen di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Ketersediaan yang cukup banyak membuat warga rela mengantre untuk membeli minyak goreng curah dengan membawa jeriken.
Salah satu pembeli, Nanik rela mengantre sejak pukul 16.00 WIB. Hal itu dilakukannya lantaran dia sebagai pelaku usaha dan untuk kebutuhan rumah tangganya.
Menurutnya, harga minyak kemasan di toko retail per dua liternya mencapai R 55 ribu, sedangkan minyak goreng curah hanya Rp 28 ribu.
"Kalau dibanding dengan minyak kemasan harga minyak curah lebih bersahabat.Sudah enggak mikir merek yang penting murah," kata Nanik, Kamis (7/4).
Selain ibu-ibu rumah tangga, rata-rata pembeli yang antre merupakan pedagang UMKM, seperti penjual gorengan, atau warung-warung makan. Para pedagang terpaksa membeli minyak goreng curah supaya menjual makanan gorengannya yang harga murah.
Baca Juga:
Suhendrik, penyedia minyak goreng curah mengatakan pihaknya kini tengah menyediakan 20 ribu liter. Setiap warga bisa mendapat sepuluh liter minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu per liter hanya dengan menunjukkan KTP.
"Tidak menutup kemungkinan jika operasi operasi minyak curah di Desa Pulo sudah terpenuhi, kegiatan ini akan merambah ke desa sekitar bahkan sampai seluruh Lumajang," pungkasnya. (mcr26/jpnn)
Warga Lumajang mengantre beli minyak goreng curah saat operasi pasar karena harganya murah.
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News