LKS SMK Sebagai Tolak Ukur Standar Kurikulum Pembelajaran, Gubernur Khofifah: Mutlak
jatim.jpnn.com, BLITAR - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut vokasional menjadi bagian mutlak yang dibutuhkan bagi pendidikan anak muda agar siap di industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA).
Di era digitalisasi, keahlian menjadi bagian yang diprioritaskan. Dia mencontohkan seperti dua perguruan tinggi di dunia, yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University, Cambridge.
“Tak hanya melihat kompetensi menjadi bagian yang diprioritaskan, bukan ijazah atau gelar master, tetapi kemampuan teknis,” kata Khofifah saat membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK di Blitar secara virtual, Kamis (24/3).
Menurutnya, dalam skala internasional yang diberikan penguatan adalah kompetensi keahlian para peserta didik. LKS menjadi sangat penting untuk menggali kompetensi siswa.
“Menciptakan suasana fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), kami lakukan improvement dan kualitas," ujarnya.
Di tahun 2020, Jatim menjadi juara tiga LKS SMK tingkat nasional, tahun 2021 juara dua dan diharapkan tahun ini menjadi juara umum.
“Kami tidak semata-mata memperhitungkan raihan juaranya, tetapi menjadikan standar kurikulum dan materi pembelajaran perlu diperbaiki atau tidak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyebut target rencana panjang jangka menengah (RPJM) antara SMK dan SMA 70:30 karena banyak lulusan SMA yang tak punya keahlian khusus sehingga tak bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menybut LKS SMK sebagai tolak ukur standar kurikulum pembelajaran
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News