LKS SMK Sebagai Tolak Ukur Standar Kurikulum Pembelajaran, Gubernur Khofifah: Mutlak

Jumat, 25 Maret 2022 – 20:36 WIB
LKS SMK Sebagai Tolak Ukur Standar Kurikulum Pembelajaran, Gubernur Khofifah: Mutlak - JPNN.com Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat LKS SMK. Foto: Dok. Pribadi Diana untuk JPNN

Mereka juga tak dibekali kompetensi keahlian menjadi pengangguran. Nah, di SMA double track atau vokasi merupakan poin lebih.

“SMK juga punya program membangun jaringan dan kerja sama dengan IDUKA sebagai tempat magang dan menampung tenaga kerja lulusan SMK yang profesional dan berkompetensi,” jelasnya.

Namun, bukan berarti SMK menjadi saingan SMA. Buktinya banyak perguruan tinggi yang membuka jurusan vokasi (politeknik, D3, dan D4).

Pemprov Jatim juga menjadi daerah pertama yang mengkolaborasikan antara SMK, SMA, dan SLB. Untuk itu, poin lebih di bidang sains dan vokasi harus menjadi program pembelajaran ketiga lembaga pendidikan ini.

"LKS SMK, ajang kompetisi bagi siswa sesuai keahliannya dengan melihat kualitas belajar mengajarnya, akan tercermin dari siswa yang ikut lomba ini. Dari lomba ini bisa kami analisis kualitas gurunya," bebernya.

Tahun ini, ada 53 bidang yang dilombakan untuk tingkat Jatim dengan jumlah peserta mencapai 918 siswa. Sedangkan LKS SMK tingkat nasional, hanya ada 45 bidang lomba. (mcr12/jpnn)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menybut LKS SMK sebagai tolak ukur standar kurikulum pembelajaran

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News