Potensi Anak Putus Sekolah pada Masa Pandemi COVID-19 Meningkat
jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi akan melakukan jemput bola, khususnya bagi para pelajar kurang mampu untuk memastikan mereka tetap mengikuti pendaftaran peserta didik baru (PPDB).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap seluruh anak di wilayahnya menuntaskan program wajib belajar 12 tahun, terlebih dalam masa darurat COVID-19 ini.
Dia menilai pada masa pandemi potensi anak putus sekolah akan meningkat, meskipun pemerintah telah menjamin biaya dasar sekolah gratis.
Ada beberapa penyebab, salah satunya kondisi ekonomi keluarga terdampak pandemi.
"Misalnya 'ya sudahlah enggak usah lanjut sekolah, bantu orang tua bekerja saja'," kata Ipuk, Selasa (25/5).
Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi pun digerakkan mengakomodasi para pelajar kurang mampu melalui jalur afirmasi dalam PPDB.
Dia juga mengajak seluruh pihak untuk berperan, khususnya perangkat desa maupun kecamatan untuk memantau dan mengawal para pelajar dari keluarga kurang mampu di masing-masing tempat.
"Saling menginfokan, misal ada tetangganya belum daftar PPDB, infokan ke perangkat desa agar ditindaklanjuti," tutur dia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperkirakan potensi anak putus sekolah di masa pandemi COVID-19 meningkat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News