Respons Pakar Soal Peristiwa Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru

Kamis, 13 Januari 2022 – 06:13 WIB
Respons Pakar Soal Peristiwa Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru - JPNN.com Jatim
Khotip warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ketika berada di lokasi pembuangan sesajen kemarin. Foto: Sugiri for jpnn.com

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Aksi pembuangan sesajen di Gunung Semeru mendapat respons dari pakar antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Toetik Koesbardiati.

Menurutnya, perbuatan pria yang menendang sesajen itu tak seharusnya terjadi. Sesajen merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat sekitar yang sudah ada sejak lama, yaitu animisme.

Animisme merupakan kepercayaan yang semula muncul di kalangan manusia bahwa setiap benda di bumi, yaitu alam dan lingkungan, seperti gua, pohon, dan gunung memiliki jiwa yang harus dihormati 

“Religi itu awalnya memang berkaitan dengan lingkungan. Makanya, ada kepercayaan animisme,” kata Toetik, Selasa (11/1).

Misalnya, situs punden di banyak wilayah di Nusantara yang dipercaya sebagai tempat sakral.

“Orang percaya kalau batu itu punya penunggu maka masyarakat mempercayai punden sebagai tempat sakral bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

Toetik menyebut kepercayaan masyarakat juga bisa dilihat saat peristiwa erupsi Bromo 2019 yang dianggap sebagai teguran dari leluhur mereka.

Masyarakat di sana yang mayoritasnya merupakan Suku Tengger tiap tahunnya melaksanakan Upacara Kasada.

Pakar Unair merespons terkait dengan peristiwa pembuangan sesajen di Gunung Semeru
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News