Legenda Koes Plus 'Gemes' soal Korupsi di Indonesia

Selasa, 26 Januari 2021 – 21:55 WIB
Legenda Koes Plus 'Gemes' soal Korupsi di Indonesia - JPNN.com Jatim
Yok Koewoyo di rumah duka Yon Koeswoyo, Foto:Mesya/jpnn

Koes Bersaudara dibentuk tahun 1969, di Kelurahan Sendangharjo, Tuban, Jawa Timur .

Mereka saat itu alumni SMK Negeri 1 Tuban. Koes Bersaudara bermain pop rock’n roll. Berkiblat ke group music The Beatles dari Inggris.

Saat hijrah ke Jakarta, Koes Bersaudara menjadi figur anak-anak muda pada zaman itu.

“Waktu itu rambut gondrong dan memainkan lagu-lagu Barat, dilarang. Sedang Koes Bersaudara, selain semuanya berambut gondrong, mereka juga membawakan lagu-lagu The Beatles,” ujar Harry.

Akibatnya, pada Kamis 1 Juli 1965, Koes Bersaudara ditangkap tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI).

Mereka yang ditangkap, kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo. Koes Bersaudara dijebloskan di di penjara Glodok, Jakarta.

Presiden Soekarno saat itu, sangat benci lagu-lagu Koes Bersaudara yang disindirnya dengan sebutan “musik ngak ngek ngok”.

Dari penjara Glodok ini lah, lahirkan hits “Di dalam Bui, Jadikan aku dombamu" serta Balada Kamar 15.

Kembalinya Kiprah Legenda Koes Plus dengan unggahan video yang sarat kritik soal korupsi di Indonesia memunculkan sejumlah spekulasi banyak pihak.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News