Legenda Koes Plus 'Gemes' soal Korupsi di Indonesia
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Munculnya band legendaris Koes Plus dengan unggahan video yang sarat kritik soal korupsi di Indonesia, memunculkan sejumlah spekulasi.
Namun bagi Harry Tjahjono yang merupakan pengamat seni, Koes Plus tidak sedang berpihak ke manapun.
“Dari dulu Koes Plus netral, tidak pernah partisan dengan pihak tertentu,” katanya.
Ditambahkan Harry, Koes Plus lahir di era tidak adanya demokrasi zaman Bung Karno.
“Era itu, mau ngapain aja, gak boleh. Ngeband lagu-lagu Barat kayak The Beatles, dilarang, akibatnya Koes Plus ditangkap dan dipenjarakan waktu itu,” katanya.
“Justru sekarang demokrasi yang keblabasan, sampai seorang tokoh Papua yang disegani disandingkan dengan gambar hewan, ini sudah kriminal,”imbuhnya.
Harry menduga, karena salah kelola hingga terjadi korupsi yang fantastis hingga triliunan rupiah inilah, yang membuat Koes Plus “gemes.”
Koes Bersaudara awalnya beranggotakan Tony Koeswoyo (Lead Guitar), Yon Koeswoyo (Vokal), Yok Koeswoyo (Vokal, Bass guitar) dan Nomo Koeswoyo (drum).
Kembalinya Kiprah Legenda Koes Plus dengan unggahan video yang sarat kritik soal korupsi di Indonesia memunculkan sejumlah spekulasi banyak pihak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News