Pengamat Sebut Putusan Batasan Usia Capres Cawapres Sebuah Tragedi

jatim.jpnn.com, JAKARTA - Putusan MK yang mengabulkan gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) disebut sebagai sebuah tragedi.

Hal itu diungkapkan pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto. Dia menyebut tragedi lantaran putusan itu memberikan luka terhadap banyak orang.

“Saya tidak terlalu apresiatif dengan putusan MKMK kemarin. Bagi saya seluruh proses itu menunjukkan sebuah tragedi. Kenapa tragedi, karena menimbulkan bencana, menghasilkan luka pada banyak orang,” kata Arif tertulis, Sabtu (11/11).

Menurutnya, di dalam kacamata hukum putusan itu dianggap sebagai kemunduran serius.

Dia meyakini, persoalan terkait batas usia capres dan cawapres dilihat menggunakan pendekatan multidisiplin agar makin banyak perspektif yang jauh lebih baik untuk melihat bahwa ini adalah masalah bagi semua orang.

Arif mengatakan kondisi pada zaman order baru dan saat ini berbeda. Apabila pada zaman order baru kekuasaan seperti raksasa yang menyeramkan. Namun, kini kekuasaan ditampilkan lebih halus sehingga tidak kentara.

Maka dari itu, dia menilai banyak dari masyarakat yang tidak masalah dengan politik dinasti karena salah satu penyebabnya memang musuh-musuh itu tampil pada wajah yang jauh lebih subtil.

“Jadi, memang enggak mudah untuk melihat ini dalam konteks yang hitam putih,” ujarnya.