Modus Mafia Tanah dalam Kasus Ibunda Dino Patti Djalal

bukti pertama yang dimilikinya adalah rekaman pengakuan dari seseorang bernama Sherly yang diduga mengetahui dalang dibalik penggelapan sertifikat tanah milik ibunya..

"Saya memberikan apresiasi dan terima kasih karena Sherly telah memberikan pengakuan yang sejujur-jujurnya mengenai peran oknum mafia tanah tersebut dalam salah satu aksi penipuan terhadap rumah ibu saya," ucap Dino.

Bukti kedua yang disampaikan Dino, yakni bukti transfer uang yang merupakan bagian dari hasil penggadaian sertifikat rumah milik ibunya di suatu koperasi.

"Bukti kedua yang saya miliki dan sudah saya berikan ke polisi adalah bukti transfer yang diterima si pelaku sebesar Rp320 juta. Ini adalah sebagai bagian dari hasil penggadaian sertifikat rumah milik ibu saya ke suatu koperasi. Dari sana diuangkan sekitar Rp4 (miliar) sampai Rp5 miliar dan dibagi-bagi di antara mereka. Paling besar mungkin itu bosnya mendapat Rp1,7 miliar. Yang lain antara Rp1 miliar dan Rp500 juta," kata Dino Patti Djalal.

Bukti ketiga yakni adanya sebuah rumah yang sertifikatnya diduga telah beralih nama . Dino mengatakan rumah tersebut kini tengah diusut oleh kepolisian.

"Bukti ketiga adalah rumah yang di Jalan Paradiso yang sekarang diusut oleh polisi, itu mendapatkan konfirmasi dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) bahwa sertifikatnya telah beralih nama, hitam di atas putih," ucap Dino.

"Jadi jelas nama pelaku ada di berbagai kasus rumah, sedikitnya tiga rumah, tapi mungkin lebih dari itu," sambung dia.

Dino menegaskan dirinya akan terus menyelidiki kasus ini. Menurut dia, kesalahan terbesar para sindikat mafia tanah tersebut adalah menjadikan ibundanya yang telah berumur 84 tahun sebagai korban.