Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Tertipu Modus Program Makan Bergizi Gratis
Nuriko menyatakan Pokmas Manunggal Cipto Roso tidak pernah mengklaim memenangkan tender atau menarik biaya dari pihak yang ingin bergabung.
"Ada oknum yang mengambil kesempatan mencari keuntungan pribadi dengan mengumpulkan kemitraan menyambut program makan bergizi gratis tersebut dengan cara menarik iuran jaminan dari sub yang ingin bergabung, padahal di pokmas tidak menarik apa pun ke sub yang ingin bergabung," ungkapnya.
Dia pun meminta kepada mereka para mitra yang hendak bergabung ke pokmas untuk hati-hati. Pokmas juga tidak pernah datang ke rumah-rumah termasuk mengaku memenangkan tender dari TNI.
"Kami tidak pernah mengatakan menang tender. Jadi, (isu) yang menang tender itu bagi oknum tadi dimanfaatkan untuk menggaet, mencari sub yang bisa dijadikan korban," kata dia.
Pokmas, yang anggotanya terdiri dari UMKM hingga pengusaha katering, pernah menjalankan uji coba program makan bergizi gratis di beberapa sekolah di Kabupaten Kediri. Namun, program tersebut masih dalam tahap persiapan dan belum melibatkan mekanisme pembayaran.
Nuriko mengatakan pihaknya belum berencana melaporkan kasus ini ke polisi karena ada indikasi itikad baik dari M untuk mengembalikan uang para korban.
Namun, dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan Pokmas Manunggal Cipto Roso, terutama jika melibatkan pungutan biaya.
"Masih internal dulu diselesaikan karena ada itikad baik. Korban juga meminta maaf ke pokmas karena salah paham ternyata itu ulah oknum. Di kuitansi itu tertulis nama oknum itu sendiri," pungkasnya. (antara/mcr12/jpnn)
Oknum berinisial M menawarkan kerja sama program makan bergizi gratis kepada puluhan pengusaha ketering yang diklaim dari program pemerintah.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News