Beroperasi Setahun, Lokasi Pembuatan Pestisida Palsu di Blitar Digerebek Polisi

"Dia membeli pestisida dioplos, dicampur. Dari hasil pemeriksaan, tersangka ini sudah satu tahun melakukan aksinya," ujarnya.
Dalam satu botol obat pertanian asli dioplos dengan air sumur dan dikemas lagi menjadi tiga sampai empat botol obat pertanian palsu. Botol-botol tersebut kemudian diberi stiker obat pertanian merek tertentu dan dijual.
Obat-obat pertanian palsu tersebut dijual dengan harga lebih terjangkau mulai Rp40 ribu hingga Rp70 ribu per botol. Barang-barang tersebut dijual di wilayah Blitar dan kota-kota di sekitarnya.
Dalam aksinya, pelaku dibantu empat orang pekerja. Sehari, mereka bisa memproduksi hingga 20 karton yang masing-masing karton berisi 12 botol pestisida palsu.
Selain menahan pelaku, polisi juga menyita ratusan botol obat-obatan pertanian dengan berbagai merek. Saat ini, seluruh barang bukti juga sudah diamankan.
Polisi akan menjerat MF dengan Pasal 123 jo Pasal 75 huruf b, UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. (antara/mcr12/jpnn)
Polres Blitar menangkap pelaku pembuat pestisida palsu yang dioplos menggunakan air lalu dijual dengan harga murah.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News