Abdul Haris Beber Hal yang Menjadi Pemantik Tragedi Kanjuruhan, Oh Ternyata

Sabtu, 08 Oktober 2022 – 16:05 WIB
Abdul Haris Beber Hal yang Menjadi Pemantik Tragedi Kanjuruhan, Oh Ternyata - JPNN.com Jatim
Ketua Panitia Abdul Haris (tengah) dan sesepuh Aremania dalam menyambut kedatangan The Jack di Stadion Kanjuruhan Malang. Foto: Ridho Abdullah/JPNN.com

jatim.jpnn.com, MALANG - Tragedi Kanjuruhan menelan sebanyak 131 korban jiwa. Meninggalnya para suporter Aremania itu diduga kuat akibat tembakan gas air mata yang membuat berdesakan hingga saling injak.

Ketua Panitia Pelaksana atau Panpel Arema FC Abdul Haris mengamini pemantik kerusuhan tersebut adalah gas air mata. DIa menyalahkan pihak kepolisian yang menembakkannya langsung ke arah tribun.

Tersangka atas tragedi Kanjuruhan itu menyebut yang terjadi setelah Arema FC kalah dengan Persebaya suporter kecewa, lalu masuk ke lapangan. 

Dia pun mempertanyakan polisi ketika melakukan penanganan massa di dalam stadion. 

“Kenapa ditembakkan ke tribun keluarga, pintu 13 dan pintu 12 itu banyak anak-anak dan perempuan, di situ bukan suporter asli,” ucapnya.

Hal tersebut karena pihak kepolisian melakukan penembakan langsung ke tribun, bahkan mayoritas ditembakkan ke tribun daripada kearah lapangan untuk membubarkan massa. 

“Saya minta usut gas air mata, itu gas air mata beda dengan tahun 2018,” kata Haris, Jumat (7/10).

Haris mengatakan Stadion Kanjuruhan pernah mengalami kerusuhan pada 2018. Saat itu terjadi tembakan gas air mata.

Abdul Haris menyebut tembakan gas ari mata sebagai pemantik tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News