Praperadilan Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI: Saksi Ungkap Pelapor Berpacaran Sampai Begini

Saksi kedua, Saida yang juga teman satu angkatan SDS mengaku kalau pelapor adalah sosok pemberani dan terbuka, terutama kepada keluarga dan lingkungannya.
Kuasa hukum JE menanyakan siapa yang menyuruh SDS bekerja di SPI, Saida menjawab kalau itu keinginan pelapor sendiri.
“Dia (SDS,red) pernah curhat ke saya kalau ingin bekerja di SPI. Alasannya, ayah sambungnya tidak mendukung cita-citanya,” ucap dia.
Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh hakim Martin kepada Saida seputar pacar SDS dan bagaimana selama berpacaran.
Saida mengetahui kalau SDS memiliki pacar bernama Robert yang juga bekerja di SPI sebagai EO. Pacarnya pernah memberikan boneka.
Saida lalu bersaksi pernah mendapat rumor kalau pelapor dengan pacarnya pernah tidur di hotel.
"Rumornya, mereka (SDS dengan Robert,red) pernah tidur bareng di hotel dan juga di salah satu kamar di SPI,” ungkapnya.
Hakim Martin kembali menanyakan terkait dengan pelapor, apakah pernah mengalami depresi. Saida menyahutinya pernah sesekali seperti orang gila saat menjelang ujian nasional.
Saksi yang dihadirkan terlapor dalam sidang praperadilan dugaan kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu mengungkap tingkah laku pelapor selama di sekolah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News