Praperadilan Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI: Saksi Ungkap Pelapor Berpacaran Sampai Begini

"Waktu itu, SDS seperti orang gila. Dia (SDS) ngomong-ngomong sendiri, tetapi saat ujian berlangsung dia kembali normal sikapnya," jawab Saida.
Lantas, hakim Ginting menanyakan siapa menjadi idola SDS di SPI, Saida mengatakan ada Bu Risna, Ahok, dan Ko Jul (JE).
Saksi selanjutnya, Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia Ulfa mengatakan kalau status JE hanya sebagai pencetus SMA tersebut.
"Pak JE hanya pencetus SPI saja, sementara penyokong dananya banyak orang,” katanya.
Risna mulai mengabdi sejak 2007 sebagai guru matematika. Kemudian, pada 2009-2015 sebagai kepala asrama dan naik jabatan menjadi kepala sekolah sampai sekarang.
Selama dia menjabat sebagai kepala asrama dan kepala sekolah, Risna tidak pernah mendapat laporan kejadian pencabulan atau kekerasan seksual di SPI.
"Kalau misalnya ada, pasti saya laporkan itu kepada ketua yayasan Pak Sendi atau petugas sekuriti, dan bila diperlukan, akan saya laporkan ke polisi," ujar dia.
Pada September 2020, SPI pernah diperiksa Dirjen Kemendiknas selama sepuluh hari terkait dengan rumor kasus tersebut.
Saksi yang dihadirkan terlapor dalam sidang praperadilan dugaan kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu mengungkap tingkah laku pelapor selama di sekolah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News