Bupati Nganjuk Nonaktif Ungkap Asal Uang yang Disita dalam Brankas

"Sudah saya laporkan ke LHKPN, termasuk uang Rp 1 miliar itu," ujarnya.
JPU kembali menanyakan unit usaha apa saja yang dimiliki Novi. Dia menjawab ada koperasi simpan pinjam, belasan SPBU, dan sejumlah kebun sawit.
"Saya tidak hafal jumlahnya. Rata-rata Rp 5-6 miliar dividen setiap tahunnya," ungkapnya.
Novi menegaskan bahwa dia tak pernah menerima atau meminta upeti dalam jual beli jabatan. Sehingga, menolak tuduhan yang mengarah kepadanya
"Saya hanya ingin menegaskan jika saya tidak pernah menerima upeti maupun terlibat dalam jual beli jabatan," kata dia.
Sementara itu, kuasa hukum terdakwa Ade Dharma Maryanto kembali menegaskan bahwa uang Rp 647 juta yang disita petugas adalah uang pribadi yang tidak ada kaitannya dengan jabatannya sebagai bupati.
"Itu bukan uang jual beli jabatan. Akan tetapi, uang itu hasil laba dari usaha SPBU dia dan itu sudah ada dalam LHKPN-nya. Jadi, makin jelas kalau nama bupati dicatut saja oleh Izza (ajudan bupati,red)," tegas Ade. (mcr12/jpnn)
Bupati Nganjuk nonaktif Novi Rahman Hidayat bantah uang dalam brankas hasil jual beli jabatan
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News