Kasus Penahanan Ijazah, Khofifah Bantu Cetak Ulang, Eri Tancap Gas Jalur Hukum

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pemerintah provinsi hadir dalam kasus penahanan ijazah mantan karyawan oleh perusahaan di Surabaya.

Salah satu opsi atau solusi yang diberikan adalah melakukan proses cetak ulang bagi korban yang menjadi korban penahanan ijazah.

“Bagi pekerja yang telah melaporkan ijazahnya ditahan dan itu adalah ijazah SMA atau SMK, Pemprov Jatim akan segera menguruskan untuk penerbitan ulang. Jika sekolahnya sudah tutup Dinas Pendidikan akan menerbitkan ulang asalkan datanya sudah masuk pada dapodik," kata Khofifah, Senin (21/4).

Menurutnya, dari 31 pekerja 31 pekerja yang telah melaporkan kasus penahanan ijazah. Namun, saat ini baru sekitar sebelas pekerja yang data asal usul sekolahnya telah lengkap.

Dia mengimbau bagi pekerja yang belum menyertakan data asal usul sekolah agar segera melengkapi dokumen yang dibutuhkan melalui Posko pengaduan yang telah didirikan oleh Pemkot Surabaya.

Walakin, Khofifah menyatakan solusi penerbitan ulang ijazah ini tidak menghentikan proses hukum yang tengah berlangsung.

“Solusi ini tidak ada kaitannya dengan aparat penegak hukum. Jadi, untuk hal yang terkait dengan aparat penegak hukum silahkan dilanjutkan sesuai dengan peraturan  perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Menanggapi wacana itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pentingnya menjaga iklim investasi di Kota Pahlawan. Maka dari itu, diperlukan saling mengetahui hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan.