Pelaku Usaha Desak Peremajaan Peralatan Bongkar Muat Kapal di Tanjung Perak Surabaya

Senin, 24 Maret 2025 – 13:32 WIB
Pelaku Usaha Desak Peremajaan Peralatan Bongkar Muat Kapal di Tanjung Perak Surabaya - JPNN.com Jatim
Aktivitas bongkar muat di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jatim. ANTARA/HO-TTL

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pelaku usaha logistik dan pelayaran mendesak pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya segera melakukan peremajaan peralatan bongkar muat di terminal. Permintaan ini muncul lantaran lambannya proses bongkar muat akibat peralatan yang sudah uzur, padahal arus kapal dan volume peti kemas terus meningkat.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim Sebastian Wibisono menyebut, ketidakefisienan ini memicu efek domino, mulai dari port stay kapal yang lebih lama, dwelling time meningkat, hingga distribusi barang terganggu. Akibatnya, biaya operasional naik dan potensi membengkaknya biaya logistik pun tak bisa dihindari.

“Peremajaan peralatan ini sangat penting, menjadi indikator pelayanan. Perlambatan bongkar muat dan arus barang dari terminal keluar jadi penyebab utama. Baik di terminal curah maupun kontainer,” kata Sebastian, Jumat (21/3).

Dia menjelaskan, peralatan bongkar muat yang sehat akan mempercepat proses layanan. Jika alat rusak, meski perbaikannya ringan, tetap membutuhkan waktu.

“Kalau sampai ganti spare part, bisa molor satu hari. Ini memperlambat arus barang. Alat tua sudah tidak layak, kapasitas produksinya menurun,” jelasnya.

Sebastian berharap dengan peralatan baru, waktu tunggu bisa ditekan dan produktivitas meningkat.

“Misalnya, dari rata-rata 20-25 kontainer per jam bisa naik ke 35 unit per jam. Ini jelas mempercepat arus kapal dari bongkar hingga ke storage,” tambahnya.

Dia juga mendorong Pelindo sebagai pengelola terminal untuk segera menindaklanjuti. Apalagi saat ini Pelindo sudah bertransformasi menjadi subholding yang lebih terintegrasi.

Para pelaku usaha logistik mendesak Pelindo segera peremajaan alat bongkar muat di Tanjung Perak. Bongkar muat lambat, biaya logistik melonjak.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News