Dinilai Merugikan, Klub Logindo Jatim Minta Evaluasi SKB Pembatasan Operasional Truk

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Klub Logindo Jawa Timur menyuarakan evaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dikeluarkan pemerintah terkait pembatasan truk sumbu tiga beroperasi selama 16 hari mulai 24 Maret hingga 8 April 2025.

Ketua DPD Klub Logindo Jatim Christin Adni Susilowati mengatakan kebijakan ini perlu dikaji ulang agar lebih proporsional, dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sektor usaha.

Menurutnya, pembatasan operasional truk selama 16 hari itu terlalu lama, dan dapat mengganggu keseimbangan ekonomi, terutama bagi sektor logistik, ekspor-impor, serta distribusi barang.

"Pembatasan yang terlalu lama akan mengakibatkan penumpukan barang, kenaikan biaya operasional, serta memperlambat arus perdagangan domestik maupun internasional," ujar Christin, Kamis (20/3).

Dia menyoroti dampak finansial yang ditimbulkan akibat pembatasan ini. Mulai dari terganggunya operasional perusahaan produsen, keterlambatan pemenuhan pesanan pelanggan, hingga beban biaya tambahan seperti tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13.

“Bagi perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) dan freight forwarding, ketidakjelasan mengenai pihak yang harus menanggung biaya penumpukan di pelabuhan, biaya demurrage, serta biaya detention menjadi permasalahan tersendiri,” keluhnya.

Menurutnya, meskipun Pelindo telah memberikan keringanan tarif, biaya tambahan ini tetap menimbulkan perdebatan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pembayarannya.

Di sisi lain, sektor transportasi darat, terutama usaha trucking, juga ikut terdampak. Sopir kehilangan pendapatan akibat berkurangnya operasional, sedangkan pemilik usaha tetap harus menanggung biaya terkait.