FWD Insurance & PJI Perluas JA SparktheDream, Targetkan 2.000 Siswa

Rudy mengatakan pelaksanaan tahun ketiga menjadi bagian dari upaya mendukung peningkatan literasi keuangan di Indonesia, khususnya di kalangan pelajar. 

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi dan inklusi keuangan pelajar tercatat 56,42 persen dan 69 persen, masih lebih rendah dari rata-rata indeks nasional sebesar 65,43 persen untuk literasi dan 75,02 persen untuk inklusi.

Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia Pribadi Setiyanto menambahkan program itu dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa.

“Kami berharap para siswa tidak hanya memahami prinsip dasar keuangan, tetapi dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan solusi inovatif yang berdampak sosial,” kata Pribadi.

Selain mengajarkan konsep dasar pengelolaan keuangan, JA SparktheDream tahun ini menghadirkan materi baru tentang pajak. Para siswa diperkenalkan pada pentingnya pajak dalam pembangunan negara dan masyarakat. 

Program itu akan menghadirkan aktivitas bootcamp yang membekali peserta dalam mempersiapkan ide sosial yang nantinya akan dikompetisikan di akhir program. (mcr12/jpnn)