Virus RSV, Seperti Flu & Rentan Serang Lansia Hingga Komplikasi, Kenali Ciri-Cirinya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Para pakar kesehatan menyoroti tingginya risiko yang dihadapi lansia dengan penyakit penyerta akibat Respiratory Syncytial Virus (RSV), di Indonesia.
Menurut Dokter Spesialis Paru National Hospital Surabaya dr Bambang Susilo Simon, SpP, FCCP, FAPSR, FISR, RSV adalah virus pernapasan yang sangat menular dan sering kali disalahartikan sebagai flu biasa.
“Gejalanya mirip seperti hidung tersumbat, batuk, dan demam. Namun, diagnosis RSV cukup sulit, karena memerlukan tes khusus yang mahal dan tidak mudah diakses,” ujar dr Bambang, Sabtu (15/2).
Dia menjelaskan lansia dan penderita penyakit penyerta kerap tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi RSV sehingga berisiko mengalami komplikasi serius.
“Saat ini, belum tersedia pengobatan khusus untuk RSV pada orang dewasa sehingga semakin memperumit penanganannya. Populasi lansia terus meningkat dan diprediksi mencapai 14,6 persen dari total populasi pada 2030,” jelasnya.
Dia menyebut angka rawat inap dan kematian akibat RSV pada lansia jauh lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak. Lansia dengan kondisi seperti Pneumonia, Gagal Jantung Kongestif (CHF), Asma, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) memiliki risiko komplikasi yang lebih besar.
“Infeksi RSV juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat, termasuk henti nafas dan gagal nafas. Bahkan, sekitar 30 persen lansia yang dirawat akibat RSV mengalami komplikasi jantung,” tuturnya.
RSV diketahui menimbulkan dampak lebih parah dibandingkan Covid 19 dan influenza, terutama bagi lansia.
RSV virus pernapasan yang lebih parah dibandingkan Covid-19 dan influenza, begini penjelasannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News