Fakta-Fakta BEM FISIP Unair Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Ancaman
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Unair sempat dibekukan oleh Dekanat.
Pembekuan itu dilakukan karena organisasi kampus tersebut melakukan kritik satire atas pelantikan presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran dalam bentuk karangan bunga.
Berikut fakta-fakta yang terangkum dalam peristiwa pembekuan BEM FISIP Unair:
1. Kritik Berisi Kalimat Satire Viral di Media Sosial
Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ulayyah Bachtiar mengatakan karangan bunga itu sebagai bentuk ekspresi kekecewaan rentetan fenomena yang terjadi selama Pemilu 2024.
“Karangan bunga itu adalah karya seni satire yang bertujuan mengungkapkan ekspresi kekecewaan atas rentetan fenomena yang terjadi selama Pemilu 2024,” ujar Tuffa.
Keadaan itu pun viral di media sosial dan memicu banyak polemik hingga akhirnya BEM FISIP Unair mendapatkan surat elektronik dari Ketua Komisi Etik Fakultas.
Akibat narasi yang dibuat dari inisiatif dan hasil kerja BEM FISIP Unair tersebut dan dinilai tanpa izin serta koordinasi dengan pimpinan fakultas maka organisasi dibekukan.
“Dekanat FISIP Unair memutuskan Kepengurusan BEM FISIP Unair sejak hari ini dibekukan dan menunggu diterbitkannya SK Dekan FISIP Unair selanjutnya,” isi surat yang ditandatangani Dekan FISIP Unair Prof Dr Bagong Suyanto.
Berikut tujuh fakta BEM FISIP Unair dibekukan setelah mengkritik pelantikan Prabowo-Gibran hingga mendapatkan ancaman dan dibekukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News