Fakta-Fakta BEM FISIP Unair Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Ancaman
“Kami sudah sepakat dengan Mbak Tuffa dan teman-teman kami tidak ingin mengembangkan kultur terbiasa menggunakan diksi-diksi kasar dalam kehidupan politik,” ujar Prof Bagong.
Tuffa menyatakan setelah keadaan itu, BEM FISIP Unair tetap akan kritis, tetapi tidak keluar dari koridor akademik.
“SK Pembekuan BEM FISIP akan ditarik Prof Bagong dan kami sudah berbicara BEM FISIP tetap kritis dengan tidak keluar dari koridor akademik,” ucap dia.
7. Rektor Minta Pembekuan BEM FISIP Unair Jadi Pembelajaran
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menilai pembekuan tiga pimpinan BEM FISIP bisa menjadi pembelajaran bersama.
Nasih menilai BEM FISIP punya hak untuk menyuarakan keresahan-keresahan yang sedang terjadi. Namun, harus memperhatikan etika.
Di sisi lain, dekanat tidak punya niat membatasi kritik-kritik yang disampaikan asalkan sesuai dengan kultur akademik.
“Ya, menurut saya masing-masing harus saling belajar. Kawan-kawan BEM FISIP juga belajar dalam menyikapi sesuatu dengan sebaik-baiknyanya sehingga diperoleh sebuah sebuah titik temu yang win win solution,” kata Nasih, Senin (28/10).
“Mudah-mudahan titik temunya menjadi yang terbaik untuk kita semuanya. Tentu kami mesti saling menghormati hak dan kewenangan masing-masing,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)
Berikut tujuh fakta BEM FISIP Unair dibekukan setelah mengkritik pelantikan Prabowo-Gibran hingga mendapatkan ancaman dan dibekukan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News