Angka Pernikahan di Surabaya Turun Imbas Perubahan Pola Pikir Anak Muda
![Angka Pernikahan di Surabaya Turun Imbas Perubahan Pola Pikir Anak Muda - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/03/18/kemenag-surabaya-ungkap-tren-pernikahan-di-tahun-2023-menuru-cfjr.jpg)
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Angka pernikahan di Surabaya pada 2023 mengalami penurunan dibandingkan dengan 2022.
Kemenag Surabaya mencatat pada 2022, angka pernikahan mencapai 16.721, sementara pada 2023 menjadi 15.870 atau turun sekitar 941.
Kasi Bimas Islam Kemenag Surabaya Faisol menjelaskan hal itu membuktikan bahwasanya Generasi Z mulai memahami bahwa untuk melakukan pernikahan dibutuhkan kesiapan.
Menurutnya, rata-rata saat ini Generasi Z merasa lebih siap menikah ketika telah menuntaskan pendidikan minimal strata 1 atau sarjana.
“Anak-anak muda di Surabaya sudah banyak memahami tentang ruginya kalau nikah muda atau dini. Kematangan itu akan mereka tunjukan mungkin setelah menempuh pendidikan strata 1 atau sarjana,” kata Faisol , Senin (18/3).
Turunnya angka pernikahan tersebut juga dipengaruhi dengan masifnya sosialiasi bimbingan perkawinan yang dilakukan ke sekolah-sekolah.
Bimbingan perkawinan, kata Faisol, menyampaikan tentang gambaran menikah. Jadi, diharapkan mereka bisa mengukur kesiapan masing-masing sebelum untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
“Mereka harus paham, supaya mereka bisa tahu, bagaiaman menata kehidupan dia ke depan lalu jenjang usia dia secara mental psikis, apakah sudah mampu ketika menikah,” ujarnya.
Perubahan pola pikir anak muda jadi penyebab turunnya angka pernikahan di Surabaya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News