Mahasiswa di Surabaya Suarakan Carut-Marutnya Demokrasi di Genggaman Presiden

Aksi protes yang juga diisi oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu, kata dia, sebagai langkah awal menyampaikan keadaan Indonesia saat ini.
“Ini langkah awal, bentuknya menyentil para mahasiswa, OKP, masyarakat yang per hari ini sudah sibuk mengurus pemimpin yang nantinya akan menghianati mereka juga,” ucapnya.
Aksi tersebut tidak akan berhenti di situ saja, aksi-aksi serupa yang lebih besar akan dilakukan di Surabaya bersama kelompok lainnya untuk menyuarakan keadilan.
“Ini (aksi) awalan memantik teman-teman, nantinya akan ada gerakan besar-besaran di Surabaya karena kita tahu Surabaya sebagai sentra gerakan OKP, organisasi internal eksternal kampus,” tuturnya.
Berikut empat poin tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut:
1. Menuntut Presiden RI untuk tidak memainkan nilai dan norma hukum dan menjadikan hukum sebagai instrumen politik keluarga sehingga hukum jauh dari keadilan.
Mahasiswa menunjukkan poster aksi menyuarakan carut-marutnya demokrasi di Indonesia dalam Pemilu 2024 di Taman Apsari Surabaya, Jumat (9/2). Foto: Arry Saputra/JPNN
Puluhan mahasiswa di Surabaya mengadakan aksi menyuarakan kondisi dinamika politik dan demokrasi di Indonesia dalam Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News