Dindik Jatim Minta Masyarakat Tak Gaduh, Hormati Hasil Akhir PPDB

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai meminta masyarakat tidak memperpanjang polemik pelaksanaan PPDB. Sebab, pelaksanaan sistem zonasi dilakukan secara daring dan berbasis sistem.

Masyarakat atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan terkait pelaksanaan PPDB agar saling menghormati hasil akhir. Apabila ada siswa yang tidak lulus merupakan bagian dari proses seleksi yang sudah dilakukan secara baik.

Selain itu, apabila ada pihak-pihak yang menuntut untuk proses seleksi ulang PPDB, hal tersebut tidak mungkin terjadi. Pasalnya, akan ada banyak pihak yang dirugikan, dan yang paling rugi adalah sekolah swasta.

"Ayo bersama-sama saling menghormati, PPDB sudah berjalan, semua sudah settle. Kalau satu dua tidak lulus itu proses, kalau mau buka lagi, ada pendaftaran baru tidak mungkin. Sekolah swasta akan kehilangan siswa," tutur Aries, Jumat (21/7).

Dia mengatakan dalam waktu dekat, tahapan evaluasi PPDB bakal dilakukan. Apabila persoalan paling besar ada di zonasi maka pihaknya akan mengevaluasi dan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan.

"Yang menentukan sistem zonasi itu pemerintah pusat maka kami akan berkonsultasi. Mungkin bupati/ wali kota juga punya permasalahan sama," kata dia.

Pihaknya akan mengambil langkah terbaik untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB.

"Mungkin akan menjadi pembahasan kementerian. Apa langkah terbaik sehingga meminimalisir permasalahan yang terjadi terhadap PPDB," ujarnya.